Gunakan Limbah Tanaman Tembakau, Sebagai Pestisida Nabati
Produktivitas pertanian yang
tinggi merupakan tujuan utama kegiatan usaha tani untuk memperoleh keuntungan
dan manfaat dari hasil panen. Hasil panen yang tinggi dapat tercapai apabila
tanaman yang dibudidayakan memiliki kondisi optimal dalam berproduksi. Hal
tersebut dapat tercapai jika tanaman tidak terganggu oleh faktor-faktor yang
berpengaruh negatif terhadap kesuburan dan kesehatan tanaman.
Hama dan penyakit tanaman merupakan organisme pengganggu
tanaman (OPT) yang mana keberadaannya dapat memberikan dampak negatif terhadap
hasil pertanian. Dampak-dampak negatif dari serangan dan gangguan OPT tersebut
dapat berupa kerusakkan bagian-bagian tanaman, penurunan produktivitas,
penurunan kualitas hasil panen, dan lain-lain, sehingga dibutuhkan berbagai
upaya-upaya untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas pertanian, salah
satunya yaitu melaluli pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merukapan berbagai
upaya untuk menekan atau menghambat petumbuhan dan perkembangbiakkan OPT supaya
resiko terjadimya kerusakkan dan kerugian usahatani dapat minimalisir, sehinga
tanaman yang dibudidayakan mampu beproduksi secara optimal. Pengendalian OPT
dapat dilakukan dengan berbagai macam metode baik secara kultur teknis,
tindakan pencegahan hingga penanggulangan dampak dan serangan OPT. Dari
berbagai metode tersebut, penanggulangan dampak dan serangan OPT merupakan
tindakan paling praktis dan mudah untuk diaplikasikan, terutama penerapan
pestisida.
Pestisida merupakan bahan-bahan yang memiliki potensi
untuk mengendalikan keberadaan OPT di lahan. Jenis-jenis pestisida antara lain
pestisida sintetik dan pestisida nabati. Pestisida sintetik adalah pestisida
yang terbuat dari bahan-bahan kimia buatan seperti Isopropilamina glifosat dan
Derosal 60 WP, sedangkan pestisida nabati adalah pestisida yang diperoleh dari
bahan-bahan alami misalnya ekstrak tembakau. Dari kedua jenis pestisida
tersebut pestisida nabati merupakan jenis pestisida yang paling aman terhadap
kesehatan dan ramah lingkungan.
Pestisida
nabati dapat diperoleh malalui pengekstrakan kandungan senyawa tanaman yang
memiliki potensi untuk mengendalikan OPT. Cara kerja dari senyawa tersebut bisa
secara menolak hingga membunuh sasaran. Salah satu jenis tumbuhan yang memiliki
senyawa tersebut adalah tembakau (Nicotina
tabacum L.). Senyawa-senyawa tersebut antara lain nikotin, alkaloid, tanin,
saponin, flavonoid, terpenoid, formaldehid dan fenol. Maka dari itu tumbuhan
tembakau dapat diolah sebagai pestisida nabati.
Prosedur pembuatan pestisida nabati dari
tembakau hal pertama yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan bahan baku
pestisida dengan cara memotong-motong dan mengeringkan bagian-bagian tembakau
(batang, ranting dan daun), setelah kering
memasukkan tembakau kering (250 gr), 2 sendok deterjen atau sabun cair,
ke dalam 2 liter air. Kemduian diaduk merata Direbus sambil diaduk pelan-pelan
dengan api yang kecil (30˚C) selama 30 menit. Larutan didiamkan selama ± 5
menit dan pestisida
siap digunakan. Penerapan pestisida nabati ini dengan cara menyemprotkan
larutan pestisida secara langsung pada bagian-bagian tanaman yang ditemukan
gejala serangan penyakit dan hama tanaman.
Komentar
Posting Komentar