Mahasiswa KKN 62 UTM Melakukan Sosialisasi Mesin Perontok Kacang Hijau Dengan Kelompok Tani Desa Aeng Tongtong
Mahasiswa KKN Universitas
Trunojoyo Madura kelompok 62 yang ber-anggotakan 11 orang melakukan
sosialisasi mengenai mesin perontok kacang hijau kepada kelompok tani di Desa
Aeng Tongtong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Tujuan diadakan sosialisasi
ini adalah untuk memberikan wawasan kepada para petani pentingnya teknologi tepat
guna agar meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat dan petani.
Mesin pertanian memiliki
peran yang penting yaitu dapat meningkatkan kapasitas kerja dalam menanam, mempermudah
dan mempercepat proses pengolahan dilahan pertanian. Mesin perontok kacang
hijau memiliki peran yang signifikan untuk petani sebagai alat yang dapat mempermudah
proses penanganan pasca panen, dimana awalnya petani menggunakan proses
tradisional dengan cara menumbuk kacang hijau, sehingga dengan adanya teknologi
ini diharapkan petani dapat memaksimalkan kinerjanya.
Pemateri menyampaikan alat
perontok kacang hijau tidak hanya digunakan untuk perontok kacang hijau saja,
akan tetapi bisa juga untuk perontok padi, jagung yang menjadi komoditas utama
warga Desa Aeng Tongtong. Pemateri juga menyampaikan cara kerja alat perontok
kacang hijau sebagai berikut:
a) Setelah semuanya siap, star/
hidupkan mesin, biarkan sebentar mesin tanpa muatan. Periksalah posisi unit
keseluruhan mesin, jangan sampai bergeser akibat getaran atau berpindah tempat.
b) Masukkan sedikit bahan untuk
memeriksa kemampuan alat, tambah kecepatan putar (rpm) drum perontok bila
ternyata masih ada biji – bijian yang belum terontok.
c) Setelah mesin siap dioperasikan,
masukkan bahan asupan yang akan dirontok ke pintu pemasukan secara teratur
sebanyak mungkin tanpa menimbulkan overload, Tumpuklah bahan di meja pemasukan
seefektif mungkin dua sampai tiga orang diperlukan untuk melayani mesin ini.
d) Kurangi pemasukan bahan bila
terasa akan menjadi overloading, terutama untuk bahan yang masih belum kering.
Apabila mesin macet/ slip karena overloading, matikan mesin, bukalah tutup
mesin dan bersihkan bagian dalamnya.
e) Apabila dirasa posisi meja
pengumpan terlalu tinggi, pergunakan alat bantu meja atau kursi untuk tempat
berdiri operator pengumpan atau rendahkan posisi dudukan mesin perontok.
f) Cegahlah jangan sampai ada benda
asing (batu, kayu, logam, mur, baut, kawat dsb) yang masuk kedalam mesin.
g) Kotoran berbentuk jerami yang
keluar dari pintu pelempar jerami atau kipas penghembus harus segera dijauhkan
dari mesin, agar tidak menyumbat saringan atau tercampur dengan gabah bersih
hasil perontokan, bila perlu gabah ditampung langsung menggunakan karung di
depan mulut pintu pengeluaran gabah.
h) Apabila proses perontokan telah
selesai, mesin harus segera dibersihkan (terutama bagian dalamnya) untuk
disimpan ditempat yang bersih dan kering, bila perlu diberi kain agar tidak
berkarat. Menyimpan mesin dalam keadaan kotor akan menjadikannya mesin sebagai
sarang hama dan penyakit.
“Saya berharap warga
Aeng Tongtong bisa menciptakan alat perontok kacang hijau lebih dari satu, agar
meringankan beban warga dan tidak memukul kacang hijau secara manual” jelas
Joko (warga pencipta alat perontok kacang hijau)
Komentar
Posting Komentar